Mencintai Yesus Dengan Cinta Gila
“Muda mudi jaman sekarang Pergaulan bebas nian Tiada lagi orang yang melarang Tapi sayang banyak salah jalan” Sepengg...
“Muda mudi jaman sekarang
Pergaulan bebas nian
Tiada lagi orang yang melarang
Tapi sayang banyak salah jalan”
Sepenggal
lagu yang dipopulerkan oleh grup Koes Plus tersebut, sangat cocok mengembarkan
dunia anak muda pada zaman ini. Mereka semua seperti bebas dalam dunia mereka
sendiri tanpa memperdulikan peran kehidupan mereka di dunia ini. Misalnya
mereka terlalu sibuk dengan dunia gadget mereka atau hubungan asmara mereka dan
yang lebih parah lagi kedua hal tersebut terkadang menjerumuskan mereka untuk
jatuh ke jalan yang lebih salah lagi.
Eitsss...
jangan salah tidak semua muda mudi seperti itu lho ya, banyak juga dari mereka
yang pandai pandai memilih kegiatan positif untuk menyalurkan kebebasan mereka
sebagai anak muda zaman sekarang. Seperti yang dilakukan REKAT dan OMK Paroki
Santo Yosef Ngawi, dengan mengangkat acara berjudul MeBatNo alias Melampaui
Batas Normal mereka berani tampil beda sebagai anak muda katolik zaman sekaran.
Tak tanggung tanggung tema yang mereka angkat adalah “Mencintai Yesus dengan
cinta gila” sebuah tema yang tidak biasa untuk sebuah acara anak muda zaman
sekarang.
Gila
biasanya identik dengan seseorang yang dianggap kurang waras diantara
sekelompok orang namun di acara ini sangat berbeda, semua peserta dituntut
untuk melebihi batas mereka dan menjadi gila tentunya, bukan gila pada umumnya
tapi gila akan cinta kepada Yesus. Tidak mudah bagi mereka untuk langsung
menjadi gila cinta akan Yesus tetapi melalui sebuah proses mereka semua berhasil
untuk berubah dengan mencintai Yesus secara gila.
Acara
ini diadakan di Gereja Katolik Kristus Raja Ngrambe pada 28-29 Juni 2016 dengan
berbagai macam kegiatan yang pastinya bakalan seru dan melebihi batas normal.
Pembukaan acara inipun tak tanggung tanggung dengan persiapan matang peserta
dikejutkan dengan drama dan keseruan panitia yang membuka acara ini dengan
meriah membuat perserta semakin tertarik untuk mengikuti acara ini seluruhnya.
Pada
hari pertama acara ini difokuskan untuk menumbuhkan kebersamaan antar peserta
yang notabennya berasal dari berbagai stasi di Paroki Ngawi. Mereka dituntut
untuk mebaur satu sama lain guna saling mengenal agar tercipta kebersaamaan
diantara mereka. Banyak cara yang dilakukan Frater dan Para Seminaris untuk
menumbuhkan kebersamaan mereka mulai dari ice breaking, games hingga bersama
sama menciptakan yel yel dan pensi.
Para
peserta tampak antusias dengan acara di hari pertama ini terbukti dengan wajah
ceria mereka yang selalu tampak selama acara dan banyak dari mereka yang sudah
mengenal satu sama lain padahal mereka baru saja bertemu. Acara hari pertama
ditutup dengan doa malam, penyalaan api unggun dan kembang api.
Di
hari kedua dengan diawali doa dan senam pagi, para peserta tampak siap untuk
melanjutkan kegiatan acara ini selanjutnya. Agenda kegiatan hari ini adalah
outbond di halaman belakang gereja. Dengan berbagai macam permainan, mereka
dituntut untuk saling bekerjasama dalam satu tim agar dapat menyelesaikan games
tersebut dengan baik. Outbond kali ini pun diberi nama unik dan memiliki arti
masing masing dalam tiap sesinya namun tetap saja satu intinya yakni Cinta
Gila.
Setelah
acara outbond selesai, sesi berikutnya diisi oleh RD Yustinus Suyatno dan
suster dari kongregasi MC dan AK yang sengaja diundang untuk menambah keseruan
acara kali ini. Disesi ini kita diajak untuk menjadi orang muda yang dapat
memahami Cinta Gila ini lebih baik bukan hanya pemahaman yang sebelah mata dan
sesaat namun bagaimana kita sebagai orang muda dapat menyalurkan cinta ini
kepada sesama.
Acara
ditutup dengan perayaan Ekaristi kudus yang dipimpin oleh Romo Yatno. Perayaan
Ekaristi semakin meriah dengan koor dari Pantia bersama Seminaris yang
melantunkan lagu lagu misa khas anak muda dan dapat membawa suasana untuk masuk
ke perayaan kudus ini terbukti ada beberapa peserta yang menangis saat koor
melantukan lagu lagu indahnya.
Dari
acara ini banyak yang dapat kita pelajari sebagai anak muda zaman sekarang
terutama sebagai orang muda katolik. Kita tidak boleh memandang cinta sebelah
mata karena cinta memiliki arti yang luas tidak saja melulu tentang perasaan
antar lawan jenis namun cinta adalah suatu hal yang harus dibagi kepada sesama
demi kemuliaan Tuhan agar dengan begitu dunia dapat merasakan kedamaian cinta
Allah. GreChrist